-->

Laporan Praktikum - Variasi Kontinu

Ditulis oleh: Laporan Praktikum Inside
Berikut ulasan mengenai download contoh Laporan Praktikum - Variasi Kontinu, yang dapat kalian download dalam bentuk word (doc) maupun pdf dan dapat kalian jadikan acuan untuk membuat laporan. Silahkan disimak!

Dasar Teori

Ilmu kimia merupakan salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA/sains). Kimia adalah ilmu yang mempelajari mengenai komposisi dan sifat zat atau materi dari skala atom hingga molekul serta perubahan atau transformasi serta interaksi mereka untuk membentuk materi yang ditemukan sehari-hari. Kimia juga mempelajari pemahaman sifat dan interaksi atom individu dengan tujuan untuk menerapkan pengetahuan tersebut pada tingkat mikroskopik.

Ilmu kimia adalah ilmu yang melandasi percobaan. Setelah mempelajari beberapa bulan, seseorang dapat menulis beberapa senyawa, tetapi dapatkah anda membuktikan rumus suatu zat yang anda tulis dengan data pengamatan ?

Dalam metode variasi kontinu dilakukan sederetan pengamatan yang kuantitatif berubah-ubah (bervariasi). Salah satu sifat sistem kimia dipilih untuk diperiksa, seperti massa, volume, suhu atau daya serap. Oleh karena kuantitas molar pereaksi berlainan, perubahan harga sifat dari sistem ini dapat digunakan untuk meramalkan stoikiometri sistem.

Bila digambarkan grafik secara fisika yang diamati (diukur) terhadap kuantitas pereaksinya, maka akan diperoleh suatu titik maksimum atau minimum yang sesuai dengan titik stoikiometri sistem. Yaitu menyatakan perbandingan pereaksi-pereaksi dalam senyawa.

Ilmu kimia merupakan pusat dari segala ilmu yang berlandaskan pada percobaan. Jika dari sejumlah percobaan diperoleh hasil yang sama, maka keteraturan ini dapat diungkapkan dalam pernyataan yang singkat dan disebut hukum. Namun, tidak semua hal dapat diamati dengan percobaan, seperti atom, molekul, dan ion yang merupakan dasar kimia bersifat abstrak. Oleh karena itu, diperlukan hukum dasar kimia yang dapat menjelaskan dasar kimia tersebut.

Suatu zat kimia dapat dikenali dari sifat intensitasnya, misalnya suatu cairan dapat dipastikan adalah air, bila diperiksa akan mempunyai kerapatan 1.0 Kg-1, titik didih 100 oC dan titik beku 0 oC. Jika zat lebih rumit seperti zat organik dari bahan alam, maka diperlukan pengujian yang lebih banyak untuk mengetahui rumus senyawa maupun struktur molekulnya. Selain itu, kuantitas molar pereaksi berlainan perubahan harga sifat dari sistem juga dapat digunakan untuk meramalkan stoikiometri sistem.

Stoikiometri berasal dari bahasa yunani, terdiri dari dua kata. Stoikheion yang artinya elemen dan Metria yang artinya ukuran. Stoikiometri adalah ilmu yang mempelajari dan menghitung hubungan kuantitatif dari reaktan dan produk dalam suatu reaksi kimia (persamaan kimia). Stoikiometri secara umum berkaitan dengan hubungan kuantitatif unsur dalam suatu senyawa dan antar zat dalam suatu reaksi. Stoikiometri juga dapat diartikan sebagai segala bentuk pengukuran partikel-partikel, yaitu meliputi atom, molekul, ion, elektron serta partikel ionik lainnya. Sedangkan pengukuran yaitu mencari massa, volume, jumlah partikel, serta besar kuantitatif lainnya. (James E Brody, 1994: 67)

Dalam ilmu kimia, stoikiometri (kadang disebut stoikiometri reaksi untuk membedakan dari komposisi) adalah ilmu yang mempelajari dan menghitung kuantitatif dari reaktan dan produk dalam reaksi persamaan kimia.

Stokiometri atau Hitungan kimia adalah cara-cara perhitungan yang berorientasi pada hukum-hukum dasar ilmu kimia. Perlu disadari bersama bahwa ukuran materi yang dipelajari dalam kimia begitu sangat kecilnya, sehingga ada satuan khusus untuk menunjukkan jumlah maupun konsentrasi suatu zat. Disamping itu suatu unsur memiliki masa atom relatif (Ar) yang khas begitupula massa molekul relatif (Mr) suatu senyawa dan semua ini terkait dengan konsep mol.

Stoikiometri (Stoi-kee-ah-met-tree) merupakan bidang dalam ilmu kimia yang menyangkut hubungan kuantitatif antara zat-zat yang terlibat dalam pereaksi kimia, baik sebagai pereaksi maupun hasil reaksi. Stoikiometri juga menyangkut perbandingan atom H dan O dalam molekul H2O (dimisalkan).

Jeremias Benjamin Richter (1762-1807) adalah orang yang pertama kali meletakkan prinsip dasar stoikiometri. Menurutnya stoikiometri adalah ilmu tentang pengukuran perbandingan kuantitatif atau pengukuran perbandingan antarunsur kimia yang satu dengan yang lain.

Di awal kimia, aspek kuantitatif perubahan kimia yakni stoikiometri reaksi kimia tidak mendapat banyak perhatian. Bahkan pada saat perhatian telah diberikan, teknik dan alat percobaan tidak menghasilkan hasil yang benar. Misalnya teori flogiston yang mencoba menjelaskan fenomena pembakaran dengan iastilah “zat dapat terbakar”. Teori ini tidak berhasil karena perubahan  antara logam ketika di kalsinasi tidak cocok dengan teori ini.

Filsuf dari Flanders Jan Bajtista Van Helmont (1579-1644) melakukan percobaan “Willow”. Ia menumbuhkan bibit Willow setelah pengukuran massa pot dan tanahnya. Hipotesis ini jauh dari sempurna, karena ia menyimpulkan bahwa “akar semua materi adalah air”.

Akhirnya pada abad ke-18 kimiawan jerman, Jeremias Benjain Richter (1762-1807) menemukan konsep ekivalen (ekivalen kimia) dengan pengamatan teliti reaksi asam basa, yakni hubungan kuantitatif antara asam dan basa dalam reaksi netralisasi. Pengetahuan tentang ekivalen sangat penting untuk menghasilkan sabun dan serbuk mesiu yang baik. Jadi, pengetahuan seperti ini sangat penting secara praktis.

# # # # # # #

Untuk membaca lebih lanjut mengenai laporan ini silahkan klik link dibawah ini:
Download Link:

Download Laporan Praktikum - Variasi Kontinu

Sekian artikel mengenai Laporan Praktikum - Variasi Kontinu, yang dapat kalian jadikan acuan untuk membuat laporan.
Lihat juga:
Download Contoh Judul Laporan Praktikum