-->

Laporan Praktikum - Kontrol Kualitas Pakan

Ditulis oleh: Laporan Praktikum Inside
Berikut ulasan mengenai Laporan Praktikum - Kontrol Kualitas Pakan, yang dapat kalian jadikan acuan untuk membuat Laporan. Silahkan disimak!

TINJAUAN PUSTAKA

Tinggi rendahnya nilai dari suatu bahan pakan (feed Stuff), pakan komersial (commersial feed) ataupun bahan pelengkap pakan (feed supplements) seharusnya ditentukan berdasarkan ketersediaan nutrien atau ditentukan juga berdasarkan tinggi rendahnya kualitas dan kuantitas nutrien yang terkandung didalamnya. Ada beberapa methode yang dapat digunakan untuk pengujian kontrol kualitas bahan pakan diantaranya adalah dengan uji secara fisik, uji secara kemik, uji secara kombinasi antara fifik dan kemik maupun uji secara biologik. Methode diatas dapat dilakukan dengan uji Durability Pellet, uji kandungan urea,uji kandungan sekam dan uji Bulk Density (Kemal, 1998).

Durability Pellet adalah ketahan pelet akibat adanya pengaruh luar seperti gesekan, goncangan atau getaran. Pengujian ini dapat dilakukan dengan cara membanting bahan dah dilihat tingkat kehancurannya. Pellet yang memiliki durbability 99,48% akan lebih tahan terhadap pengaruh luar tersebut. Kualitas pellet dipengaruhi oleh adanya beberapa faktor seperti formulasi pakan, ukuran partikel, kelembaban pakan mash, kondisi saat pelleting serta ukuran spesifikasi cetakan (die) dan pendinginan. Uji durbability ini termasuk dalam uji secara fisik dalam kontrol kualitas pakan (Tilman, 1997).

Uji kandungan urea termasuk pengujian pakan secara kemik yaitu pengujian kemik kualitatif. Tujuan pengujian  kemik kualitatif yaitu untuk mengetahui ada tidaknya suatu nutrien organik maupun anorganik didalam suatu bahan pakan. Adanya uji kandungan urea ini yaitu untuk mengetahui apakah terjadi pemalsuan terhadap kandungan nutrien bahan pakan, yang biasanya tujuan ditambahkan urea untuk meningkatkan kadar protein kasar pada bahan pakan.  Urea merupakan sumber Non Protein Nitrogen (NPN) yang paling baik bagi mikrobia rumen dan kelarutannya mencapai 100%. Namun bila level urea yang ditambahkan berlebihkan, maka dapat menyebapkan atau menimbulkan efek yang tidak baik dan bersifat racun (toksix) bagi ternak serta dapat menyebapkan sakit maupun kematian pada ternak. Sehingga bila kandungan urea dalam suatu bahan pakan memiliki level yang tinggi, maka kualitas dari bahan pakan tersebut akan semakin buruk bagi kesehatan ternak (Utomo, 1986).

Uji kandungan sekam perlu dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pemalsuan bahan pakan ternak dengan sekam. Pengukuran kadar sekam ini dilakukan dengan larutan phloroglucinol. Sekam mengandung selulosa dan silika, sehingga susah dicerna oleh ternak terutama oleh ternak unggas. Fungsi sekam dalam bahan pakan adalah sebagai bahan penggisi atau penambah bobot dari pakan tersebut, sehingga dengan harga yang murah penjual dapat memperoleh keuntungan yang besar dan dapat merugikan konsumen. Penambahan sekam ini biasa terjadi pada bahan pakan bekatul maupun dedak halus. Kadar sekam untuk Grade super besarnya kurang dari 8%, untuk jenis I sampai 12% dan untuk jenis II batas maksimal 15%. Pengujian kandungan sekam ini dapat dilihat dari adanya perubahan warna dari warna asli menjadi warna merah. Timbul warna merah ini karena adanya larutan phioroglucinol. Semakin banyak warna merah yang terlihat, maka semakin banyak pula kandungan sekam yang terdapat dalam bahan pakan tersebut. Pengujian kandungan urea ini merupakn methode kontrol kualitas pakan secara kombinasi antara fisik dan kemik (Kemal, 1997).

Bulk Density merupakan salah satu methode penentuan kualitas bahan pakan sebelum dilakukan analisis kimia yang mendasar pada ukuran berat bahan pakan per satuan volume (g/l). Manfaat penentuan yang dapat diambil yaitu dapat memprediksi berapa kapasitas tampung gudang, mengetahiu hubungan antara ukuran partikel dengan volume bahan pakan dan sebagai keterangan dalam pembelian bahan pakan. Jika dalam bahan pakan terdapat kontaminasi ataupun pemalsuan dalam pembelian maka nilai bulk density akan berubah menjadi lebuh besar ataupun lebih kecil. Bulk density suatu bahan pakan perlu dicatat dan dibandingkan dengan bulk density feed stuff murni.  Pengukuran bulk density tergantung pada kemampuan analiser untuk identifikasi penampakan bahan pakan dengan mempertimbangkan bentuk, warna, bentuk partikel, kelembutan, kekerasan serta tekstur dan jamur (Hartadi, 1997).

Tujuan utama berbagai metode yang digunakan untuk melakukan kontrol kualitas pakan antara laian adalah untuk mengetahui kandungan dalam bahan pakan yang dapat merugikan konsumen, seperti kandungan urea dalam level tinggi, kandungan sekam yang terdapat didalamnya. Kecurangan yang biasa dilakukan oleh para penjual dengan menambahkan berbagai bahan yang dapat merugikan konsumen ini bertujuan untuk memperoleh keuntungan yang besar dari pembuatan pakan yang relatif murah. Oleh sebab itu, sangat penting bagi konsumen untuk melakukan uji kontrol kualitas bahan pakan yang akan digunakan.

#  #  #  #  #  #  #

Untuk membaca lebih lanjut mengenai laporan ini silahkan klik link dibawah ini:
Download Link:

Download Laporan Praktikum - Kontrol Kualitas Pakan

Sekian artikel dari Laporan Praktikum Inside mengenai Laporan Praktikum - Kontrol Kualitas Pakan, yang dapat kalian jadikan acuan untuk membuat Laporan.
Lihat juga:
Download Contoh Judul Laporan Praktikum